Selasa, April 02, 2024

SD Negeri Pordapor I Guluk-Guluk berbagi takjil

 


Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pordapor I, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menggelar bagi-bagi takjil gratis pada para pengendara yang lalu lalang di depan SDN Pordapor I. Selasa (02/04/2024) sore.


Bagi-bagi takjil ini merupakan serangkaian kegiatan Pondok Ramadhan di SDN Pordapor I yang dilaksanakan selama 3 hari terhitung mulai hari Senin (01/04) hingga Rabu (03/04) esok hari.

Untuk diketahui bahwa dalam kegiatan ini ada ratusan bingkisan takjil gratis yang diberikan oleh para siswa mulai kelas I sampai kelas 6 SDN Pordapor I bagi para pengendara yang melintas di depan sekolah setempat.

Salah satu guru SDN Pordapor I, Ibu Etari Laela selaku penanggung jawab acara menyampaikan, Para siswa dan dewan guru melaksanakan kegiatan bagi-bagi takjil di depan sekolah. Kegiatan ini dilakukan untuk mengajarkan siswa untuk berbagi dengan sesama. Para siswa merasa senang melakukan kegiatan tersebut.



Bagi-bagi Takjil Warnai Rangkaian Pondok Ramadhan SDN Pordapor I, Berikut Harapannya

“Hari senin sampai rabu ada kegiatan pondok Ramadhan di sekolah. Jadi anak-anak memakai baju busana muslim. Untuk hari senin kegiatannya tadarus bersama (anak bawa Al-Qur’an). Untuk hari selasa nanti ada kegiatan nobar tentang tayangan yang berhubungan dengan Ramadhan dan kegiatan bagi-bagi takjil (selasa sorenya),” Kata Nurul Qomariyah, wali kelas I SDN Pordapor I saat dihubungi media ini. Selasa (02/04) sore.



Anak-anak lanjut Ibu Etha, sapaan karib guru Pendidikan Agama Islam di SDN Pordapor I, membawa bekal bingkisan dari rumah masing-masing kemudian dikumpulkan di sekolah. Para siswa didampingi dewan guru berkesempatan membagikan kepada orang-orang, hal ini kata ibu Etha sebagai wujud pembelajaran berbagi kepada sesama, agar para siswa dapat merasakan secara langsung bagaimana rasanya berbagi kebaikan dan dapat mengamalkannya di kemudian hari.

“Jadi anak-anak disuruh bawa bingkisan yang berisi : 1 bungkus mie instan, minuman kemasan, snack yang harga 2000an dari rumah nanti dikumpulkan jadi 1 di sekolah dan anak-anak berkesempatan untuk membagikan kepada orang-orang yang lalu lalang di depan sekolah (tentunya dengan penjagaan dari guru). Dan hari rabunya ada kegiatan seru seperti game, kuis, dll,” pungkasnya.



Senada disampaikan Mohammad Mokoddam, kepala sekolah SDN Pordapor I, Kegiatan takjil di SDN Pordapor I dikemas dengan berbagai macam acara diantaranya; Membaca surat-surat pendek sebelum dimulainya kegiatan bagi-bagi takjil, kemudian Membaca sholawat nabi.

Bagi-bagi Takjil Warnai Rangkaian Pondok Ramadhan SDN Pordapor I, Berikut Harapannya

“Kami sampaikan juga pada siswa tentang keutamaan shodaqah di bulan puasa seperti pemberian bingkisan pada pengemudi di jalan,” jelas Mohammad Mokoddam, kepala sekolah SDN Pordapor I pada kami.

Sementara, kegiatan ini dapat sukses berkat dukungan semua pihak, mulai dewan guru, komite sekolah, kepala sekolah, orang tua siswa dan terutama siswa SDN Pordapor I.

Kamis, Februari 08, 2024

LANGKAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG BAIK DAN BENAR

 

Catatan MODUL 3.1 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 9 BBGP JATIM
Oleh : A, Musyfi, S.Pd - Guru SD Negeri Pordapor I Guluk-Guluk Kabupaten Sumenep

    Dalam keseharian sebagai seorang pemimpin secara umum, tentu kita sering dihadapakn pada situasi rumit untuk memecahkan permasalahan yang timbul dalam lembaga, instansi atau institusi yang kita pimpin. permasalahan yang kita hadapi tentu sangat beragam bentuk dan motifnya.
    Secara garis besar ada 2 aspek yang pasti timbul dalam duduk permasalahan, yaitu antara benar dan salah. Jika pilihan kita dihadapkan pada nilai benar melawan benar juga, hal ini disebut dengan "dilema etika" (Ethical Dilemma), namun jika permasalahan yang timbil antara nilai benar dan salah, disebut dengan "Bujukan Moral" (Moral Temptation). 
    Nah untuk menjadi bahan yang dapat kita jadikan pertimbangan utama dalam mengambil keputusan dan menguji keputusan yang akan diambil dalam situasi dilema etika ataupun bujukan moral yang membingungkan, ada 9 (sembilan) langkah yang dapat Anda ambil agar keputusan yang kita hasilkan menjadi keputusan yang berbasis nilai-nilai kebajikan universal. 

1. Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan
    Mengapa langkah ini penting untuk Anda lakukan? Pertama, alih-alih langsung mengambil keputusan tanpa menilainya dengan lebih seksama, penting bagi kita untuk mengidentifikasi masalah yang sedang kita hadapi. Kedua, penting bagi kita untuk memastikan bahwa masalah yang kita hadapi memang betul-betul berhubungan dengan aspek moral, bukan sekedar masalah yang berhubungan dengan sopan santun dan norma sosial.
    Memang bukan merupakan hal mudah untuk bisa mengenali nilai yang terkandung dalm permasalahan yang kita hadapip. Kalau kita terlalu berlebihan, kita bisa terjebak dalam situasi seolah-olah kita terlalu mendewakan aspek moral, sehingga kita akan mempermasalahkan kesalahan-kesalahan kecil. Sebaliknya bila kita terlalu permisif, maka kita bisa menjadi apatis dan tidak bisa mengenali aspek-aspek permasalahan etika dalam masalah yang sedang kita hadapi.

2. Menentukan siapa yang terlibat.
    Bila kita telah mengenali bahwa ada masalah moral di situasi yang sedang kita hadapi, pertanyaannya adalah dilema siapakah ini?
    Bukan berarti kalau permasalahan tersebut bukan dilema kita, maka kita menjadi tidak peduli. Karena kalau permasalahan ini sudah menyangkut aspek moral, kita semua seharusnya merasa terpanggil.

3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan.
    Prosedur pengambilan keputusan yang baik membutuhkan data yang lengkap dan detail; apa yang terjadi di awal situasi tersebut, bagaimana hal itu terungkap, apa hasil akhir yang diperkirakan akan terjadi, siapa berkata apa pada siapa, kapan mereka mengatakannya.
    Data-data tersebut penting karena dilema etika tidak bersifat teoritis, namun ada faktor-faktor pendorong dan penarik yang mempengaruhi situasi tersebut, sehingga data yang detail akan menjelaskan alasan seseorang melakukan sesuatu dan bisa juga mencerminkan kepribadian seseorang dalam situasi tersebut. Kita juga harus bisa menganalisis hal-hal apa saja yang potensial yang bisa terjadi di waktu yang akan datang.

4. Pengujian benar atau salah
Untuk menentukan apakah nilai-nilai yang terkandung dalam permasalahan yang kita hadapi, maka perlu kiranya kita mengadakan beberapa pengujian, yaitu:
    a. Uji Legal
    Pertanyaan penting di uji legal ini adalah apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi itu?Bila jawabannya adalah iya, maka situasi yang ada bukanlah antara benar lawan benar (dilema etika), namun antara benar lawan salah (bujukan moral). Keputusan yang harus diambil dalam situasi adalah pilihan antara mematuhi hukum atau tidak, dan keputusan ini bukan keputusan yang berhubungan dengan moral.
    b. Uji Regulasi/Standar Profesional
    Bila situasi yang dihadapi adalah dilema etika, dan tidak ada aspek pelanggaran hukum di dalamnya, mari kita uji, apakah ada pelanggaran peraturan atau kode etik di dalamnya. Konflik yang terjadi pada seorang wartawan yang harus melindungi sumber beritanya, seorang agen real estate yang tahu bahwa seorang calon pembeli potensial sebelumnya telah dihubungi oleh koleganya?Anda tidak bisa dihukum karena melanggar kode etik profesi Anda, tapi Anda akan kehilangan respek sehubungan dengan profesi Anda. 
    c. Uji Intuisi
    Langkah ini mengandalkan tingkatan perasaan dan intuisi Anda dalam merasakan apakah ada yang salah dengan situasi ini. Apakah tindakan ini mengandung hal-hal yang akan membuat Anda merasa dicurigai. Uji intuisi ini akan mempertanyakan apakah tindakan ini sejalan atau berlawanan dengan nilai-nilai yang Anda yakini. Walaupun mungkin Anda tidak bisa dengan jelas dan langsung menunjuk permasalahannya ada di mana. Langkah ini, untuk banyak orang, sangat umum dan bisa diandalkan untuk melihat dilema etika yang melibatkan dua nilai yang sama-sama benar.
    d. Uji Publikasi
    Apa yang Anda akan rasakan bila keputusan ini dipublikasikan di media cetak maupun elektronik dan menjadi viral di media sosial. Sesuatu yang Anda anggap merupakan ranah pribadi Anda tiba-tiba menjadi konsumsi publik? Coba Anda bayangkan bila hal itu terjadi. Bila Anda merasa tidak nyaman kemungkinan besar Anda sedang menghadapi benar situasi benar lawan salah atau bujukan moral.
    e. Uji Panutan/Idola
    Dalam tahap ini, Anda akan membayangkan apa yang akan dilakukan oleh seseorang yang merupakan panutan Anda, misalnya ibu Anda. Tentunya di sini fokusnya bukanlah pada ibu Anda, namun keputusan apa yang kira-kira akan beliau ambil, karena beliau adalah orang yang menyayangi Anda dan orang yang sangat berarti bagi Anda.

    Yang perlu dicatat dari kelima uji keputusan tadi, ada tiga uji yang sejalan dengan prinsip pengambilan keputusan yaitu:
- Uji Intuisi berhubungan dengan berpikir berbasis peraturan (Rule-Based Thinking) yang tidak bertanya tentang konsekuensi tapi bertanya tentang prinsip-prinsip yang mendalam.
- Uji publikasi, sebaliknya, berhubungan dengan berpikir berbasis hasil akhir (Ends-Based Thinking) yang mementingkan hasil akhir.
- Uji Panutan/Tokoh/Idola berhubungan dengan prinsip berpikir berbasis rasa peduli (Care-Based Thinking), dimana ini berhubungan dengan golden rule yang meminta Anda meletakkan diri Anda pada posisi orang lain.
    Bila situasi dilema etika yang Anda hadapi, gagal di salah satu uji keputusan tersebut atau bahkan lebih dari satu, maka sebaiknya jangan mengambil resiko membuat keputusan yang membahayakan atau merugikan diri Anda karena situasi yang Anda hadapi bukanlah situasi moral dilema, namun bujukan moral yaitu benar atau salah.

5. Pengujian Paradigma Benar lawan Benar.
    Dari keempat paradigma berikut ini, paradigma mana yang terjadi di situasi yang sedang Anda hadapi ini?
- Individu lawan kelompok (individual vs community)
- Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
- Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
- Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
Pentingnya mengidentifikasi paradigma ini, bukan hanya mengelompokkan permasalahan, namun membawa penajaman bahwa situasi yang Anda hadapi betul-betul mempertentangkan antara dua nilai-nilai inti kebajikan yang sama-sama penting.

6. Menerapkan Prinsip Resolusi
    Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, mana yang akan dipakai?
       1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), yaitu Melakukan, demi kebaikan orang banyak.
        2. Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking), yaitu Menjunjung tinggi prinsip-prinsip/nilai-nilai dalam diri Anda.
        3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking), yaitu Melakukan apa yang Anda harapkan orang lain akan lakukan kepada diri Anda.

7. Investigasi Opsi Trilema
    Dalam mengambil keputusan, seringkali ada 2 pilihan yang bisa kita pilih. Terkadang kita perlu mencari opsi di luar dari 2 pilihan yang sudah tersedia. Kita bisa bertanya pada diri, apakah ada cara untuk berkompromi dalam situasi ini. Apakah ada cara untuk menetralisir maslah yang muncul? 
    Terkadang akan muncul sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya yang bisa saja muncul di tengah-tengah kebingungan menyelesaikan masalah. Itulah yang dinamakan investigasi opsi trilema.

8. Buatlah Keputusan
    Akhirnya kita akan sampai pada titik di mana kita harus membuat keputusan yang membutuhkan keberanian secara moral untuk melakukannya.

9. Tinjau Keputusan dan Refleksikan
    Ketika keputusan sudah diambil. Lihat kembali proses pengambilan keputusan dan ambil pelajarannya untuk dijadikan acuan bagi kasus-kasus selanjutnya.
    Perlu kita ingat bahwa 9 langkah pengambilan keputusan ini adalah panduan, bukan sebuah metode yang kaku dalam penerapannya. Pengambilan keputusan ini juga merupakan keterampilan yang harus diasah agar semakin baik. Semakin sering kita berlatih menggunakannya, kita akan semakin terampil dalam pengambilan keputusan.
    Hal yang penting dalam pengambilan keputusan adalah sikap yang bertanggung jawab dan mendasarkan keputusan pada nilai-nilai kebajikan universal.
=============================================

Artikel disarikan dari Buku “How Good People Make Tough Choices: Resolving the Dilemmas of Ethical Living", Rushworth M.Kidder, 1995, USA: HarperCollins Publishers 

SD Negeri Pordapor I Guluk-Guluk berbagi takjil

  Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pordapor I, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menggelar bagi-bagi takjil gratis pada para p...